Coffee Latte, Hoodie Hitam dan Lirik Lagu Bertemu di Jalan Slamet Riyadi

Gambar diolah oleh A.

 Ritual Anak Skena: Latte, Hoodie Hitam dan Lirik Lagu Bertemu di Jalan Slamet Riyadi

        Di tengah keramaian jalan Solo terdapat jalan Slamet Riyadi yang sangat familiar pada banyak kalangan orang. Slamet Riyadi bukanlah jalan biasa yang hanya dibuat untuk berlalu lalang para pengendara mobil, motor maupun kereta, di sanalah terdapat banyak tempat coffee shop yang sangat populer dikalangan anak muda skena. Banyak orang duduk di pinggir jalan tersebut, mereka meluangkan waktunya sembari  minum kopi latte dan dengan bersamaan mereka menuangkan semua pikiranya sembari mendengarkan lagu yang liriknya sangat memaknai bagaimana kehidupan mereka. Mereka tidak hanya nongkrong, mereka mencari ketenangan menjalankan ritual dengan hangatnya latte, dingin nya malam, diskusi ringan, dan di situlah kedekatan semakin terbangun.

        Anak skena sudah sangat akrab dengan keheningan malam jalan Slamet Riyadi dan juga coffee latte yang mereka beli. Bagi anak skena coffee bukanlah sekedar penghilang kantuk, tetapi coffee adalah teman, coffee adalah tempat mereka dapat menuangkan pikiran. Setiap tegukan coffee yang mereka minum selalu ada cerita dan maknanya tersendiri. Perbincangan yang hangat dan seru itulah yang membuat coffee tersebut sangat lama diteguk karena keasyikan mendengarkan obrolan yang dipenuhi dengan pengalaman dan nasihat yang tak pernah terlupakan.

        Mereka berkumpul tidak hanya memberikan pengalaman yang bermakna, mereka juga membuka obrolan yang mengalir saja dan dipenuhi dengan canda dan tawa. Menghiraukan beban pikiran yang berat. Detik demi detik terlewati hingga tengah malam tiba. Untuk mereka ritual ngopi ini sangat penting karena dapat menciptakan ruang yang tenang dengan berbagai cerita. tidak hanya itu terkadang mereka juga hanya duduk terdiam sembari mendengarkan lagu-lagu yang memang sering didengarkan anak skena.

        Anak skena memiliki ciri khas pakaiannya yang serba hitam. Dengan dinginnya malam jalan Slamet Riyadi ini sering kali terlihat anak anak skena yang memakai hoodie berwarna hitam karena itu mungkin bisa disebut ciri khas mereka. Hoodie hitam ini menjadi simbol untuk mereka. Mungkin dengan pakaiannya yang serba hitam ini menunjukan bahwa mereka bisa menjadi diri mereka sendiri, mereka tidak perlu banyak warna untuk membuat mereka berwarna. Mereka tidak memerlukan itu untuk membuat kehidupannya berwarna karena tanpa itu pun mereka yakin kehidupannya tidak akan monoton dan akan selalu ada cerita di setiap perjalanannya. Hoodie hitam itu juga sering kali dipadukan dengan jeans ataupun celana yang longgar. Di dalam hoodie itu biasanya mereka juga memakai kaos yang identik untuk anak skena, entah itu kaos dari nama band yang mereka suka atau brand yang familiar sering dibeli anak skena.

        Setiap cafe yang terdapat pada jalan Slamet Riyadi pasti memutar lagu yang liriknya sangat disukai mereka yang duduk di sana. Di tengah jeda obrolan, mereka pasti menyempatkan untuk bernyanyi satu sampai dua bait reff dari lagu itu. Mereka sangat enjoy dengan lagu, obrolan, outfit, dan latte yang menemani malam mereka. Lagu lagu yang diputar pada coffee shop ini biasanya dari band rumahsakit, Efek Rumah Kaca, Barasuara, Hindia, dan band-band gigs yang familiar di kalangan anak skena.

        Anak skena tidak hanya memikirnya estetika tetapi ini tentang rasa, harga diri, dan ketenangan yang dapat mereka berikan untuk menghargai dirinya sendiri. Bagi anak skena latte bukan tempat pelarian tapi itu adalah rumah dan identitas mereka. Ini bukan hanya sekedar tren tetapi ini adalah sebuah ketenangan.


Penulis: Aisyah Dinda Wibowo, lahir pada 17 Mei 2005 di Gunungkidul. Seorang yang sangat tertarik dengan keuangan dan ekonomi sehingga akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan sebagai Mahasiswa Prodi Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.



Editor: A

Posting Komentar untuk "Coffee Latte, Hoodie Hitam dan Lirik Lagu Bertemu di Jalan Slamet Riyadi"