Puisi Petualangan Menuju Jurang - Draft Stocker
![]() |
Gambar: Draft Stocker |
Tanah Bertemu Hujan
Tanah ini kering tanpa harap air menyapa
Merawat tandus dan mengajarinya cara tertawa
Beberapa makhluk sepakat dengan ajal kala menginjaknya
Tak banyak yang bernyali menampakkan batang hidung
Tiba-tiba hujan membuat separuhnya tenggelam
Tanah menyangkal meski air sudah tidak lagi dangkal
Setengah dirinya mengatakan "ini bohong-bohongan"
Setengah yang lain mengatakan "ya ini benar air"
Lambat laun kehadiran hujan mengusir kekeringan
Hujan dan tanah, api dan asap
Kesuburan perlahan menjemput
Kembang sepatu dikelilingi kupu-kupu
Hijau mendominasi wajahnya
Namun di tengah tingginya rumput sang hujan tak lagi mengunjunginya
Kecemasan menyelimuti daun-daun yang terjun ditarik gravitasi
Tanah yang terlanjur terbuai dinginnya air kebingungan bukan main
Hanyut oleh derita hingga perlahan tandus kembali
Bangkai bergelimpangan, burung bangkai menghajar
Didekap kegelapan setiap mimpi menuju pagi
Tapi lupa bagaimana merakayakan ini semua seperti di baris kedua
Rem Mendadak
Perjalanan hampir sampai 3 hari lagi
Tiba-tiba rem menyuruh roda untuk berhenti
"Untuk apa rem? tujuan sudah di depan kita"
"Lihatlah tubuhmu telah terluka parah akibat benturan batu, aspal panas, hingga proyek jalan
mangkrak"
Tidak terdengarpun sekelumit jawaban dan terus berjalan
"Berhenti sekarang juga!"
Roda tetap tak acuh
Hingga paku menusuk tepat di dada
Angin keluar tak terbendung sangat sadis
Rem memejamkan mata karena tak sanggup melihatnya
Perjalanan yang hampir meraih tujuan itu terpaksa harus berhenti
Dan mereka hanya bisa membayangkan betapa indahnya garis finish
Sebab di tengah gurun nyaris tidak ada kehidupan apalagi tukang tambal ban
Petualangan Menuju Jurang
Duri-duri mendongak memperhatikan awan
Ular yang mengintip dari belukar
Hantu yang bersembunyi pada dahan pohon pisang
Pisau pemburu yang tertinggal
Namun bagaimana jika di dasar jurang adalah air terjun?
Atau malaikat yang menjelma berlian sedang telanjang?
Tidak ada yang tau
Hanya bayang - bayang liar menggenggam ketakutan
Esok hari bukan milik siapapun
Melainkan dia yang terpaksa mengetuk pintu jurang
Mengenakan topeng yang dinamainya sebagai keberanian
Ukurannya terlalu sempit sehingga menutupi wajah dengan cukup menyakitkan
Menahannya hingga usai
Maka ketahuilah petualangan baru saja dimulai
Penulis: Draft Stocker
Posting Komentar untuk "Puisi Petualangan Menuju Jurang - Draft Stocker"
Posting Komentar