Dapusa #16 - Tarik Menarik | Rudi Agus Hartanto
![]() |
Foto: Dok. Rudi |
Sudah banyak acara yang mengapresiasi karya
musik terbaik. Begitulah alasan saya bila beberapa lagu berikut bukan
berlandaskan yang “terbaik”. Inilah daftar putar yang saya dengar, mungkin
sudah bertahun-tahun, ada pula yang baru saya kenal. Batasan yang saya hadapi
adalah apa saja yang perlu tersaji di sini.
Daftar Putar Leluasa edisi sebelumnya telah memberi pilihan beragam bagi teman-teman pembaca sekalian untuk mendengarnya. Urutan berikut bukan berarti menanggalkan karya yang mungkin terbahas ketika saya ngobrol dengan teman-teman. Anggaplah, ini adalah urutan yang tertulis karena ingatan sekali kedip: sak dhet, sak nyet.
1. Bullet For My Valentine – Dignity (Fever, 2010)
Barangkali Dignity adalah refleksi yang memberi pengertian tentang keyakinan atas apa yang kita putuskan dalam hidup. Rekaman pengalaman kecewa, dijatuhkan, disingkirkan, perundungan, dan segala hal yang berkonotasi kalah atau terasing, rasanya tersingkap baik oleh Dignity—termasuk album Fever. Selain itu, karena Moose masih menjadi drumer mereka.
2. Parkway Drive - The River (Atlas, 2012)
The River—sebenarnya seluruh album Atlas, lagu yang saya dengar sejak SMA. Mungkin sejak kelas 10. Bagi saya lagu ini sangat personal, mengantar saya berkenalan dengan banyak hal hingga hari ini. Apa yang perlu saya deskripsikan? Yakin dalam melakukan sesuatu barangkali adalah kunci.
3. Rise of the Northstar – Phoenix (2011)
Mendengar Phoenix, saya seolah diajak memahami arti dari “solidaritas”. Perihal keteguhan, kekuatan, dan ruang yang dapat dibangun, diciptakan bersama-sama. Di sisi lain, lagu ini membawa kita ke persoalan lingkungan (organik atau non-organik) yang makin masif kita hadapi hari ini.
4. Siksakubur – Burung Bangkai (St. Kristo, 2012)
Inilah lagu yang membawa saya banyak mencari tahu sosok WS Rendra. Ketika Sajak Burung-Burung Kondor, dibaluti suara geram serta gelap yang paripurna. Selain mengajak saya berkenalan dengan sastra, Burung Bangkai mengantar pencarian mengenai perang “agama” yang berlangsung berabad-abad di mesin pencari saya. Lagu yang menancap sebagai monumen dari kugiran death metal asal Jakarta tersebut.
5. Burgerkill – Terlilit Asa (Berkarat, 2004)
Siapa yang dalam hidupnya merasa selalu menang? Mungkin hanya Aleksander Agung ketika perang, dirinya tetap sepi ketika berada di balik tahtanya. Saya sangat terbantu dengan buku My Self Scumbag: Beyond Life and Death (Kimung, 2007), mengapa Terlilit Asa sangat mendalam artinya bagi Ivan Scumbag. Ketika sebuah lagu merekam pandangan Ivan atas segala sesuatu di hadapannya, baik yang terjangkau maupun tidak. Benar-benar utuh.
Romantisisme yang terungkap lewat cara yang sangat manis. Nikki Lane, membawa peran ungkapan cinta yang barangkali membuat seorang lelaki berada di awang-awang. Andai saja, terjadi.
7. Amon Amarth - ... And Soon the World Will Cease to Be (Versus the World, 2002)
Lagu ini mengingatkan kita kepada kemampuan bangsa Viking ketika menaklukan samudera. Memberi pesan bahwa bertahan dan menyerang merupakan strategi yang saling berikat. Mungkin unsur genetik itulah yang membuat Ibrahimovic tampak gahar di lapangan.
8. Niken Salindry – Lestari
Lestari, ciptaan Dru Wendra Wedhatama dan Vitto Fernanda. Sudah lama tak mendengar lagu Jawa yang digarap semanis ini. Tak berikat mutlak dengan hentakan, senggakan, dan bunyi-bunyi sirine. Sebagai orang Jawa, Lestari, membawa kesan yang dekat sekali dengan kisah-kisah orang tua agar tetap midhak lemah dan penuh kesadaran.
9. Kantata Takwa – Paman Doblang (Kantata Takwa, 1990)
Bagi saya, Kantata Takwa adalah ritus panggung. Mereka mesti dibicarakan siapa saja. Tulisan-tulisan Rendra yang mengakar itu, ialah suara yang berada di ambang yang tak pasti. Jelas, satu-satunya hal yang mesti dilakukan adalah menyuarakannya.
10. Motörhead – Built for Speed (Orgasmatron, 1986)
Lemmy Kilmister, siapa yang tak mengenalnya? Built for Speed, ialah mesin cepat yang diciptakan untuk menyatakan sejauh mana seseorang mampu berkelana. Ia akan belajar dari mana saja, dari sumber yang tidak hanya sekadar hitam dan putih, dan ketika mengupayakannya, ia akan benar mempertaruhkan banyak hal. Hail!
Begitulah sebagian ingatan sak dhet, sak nyet, yang dapat saya sajikan. Percayalah, sajian daftar putar ini tidak berikat dengan makna “terbaik”. Justru yang terjadi dalam perjalanan saya, mungkin sajian di atas adalah yang baru “terproses”. Selamat mendengarkan, teman-teman!
Dapusa adalah Daftar Putar Leluasa, berisi lagu pilihan dari teman-teman. Biasanya kami yang meminta rekomendasi daftar putar/playlist ke teman di sekeliling kami, tetapi jika kamu mau berbagi playlist di sini bisa langsung hubungi kami ya.
Penulis: Rudi Agus Hartanto
Posting Komentar untuk "Dapusa #16 - Tarik Menarik | Rudi Agus Hartanto"
Posting Komentar